jam kami

Hadroh Nurul Hasanah

Hadroh Nurul Hasanah
okeh

Jumat, 08 Oktober 2010

undangan

hwshsghhhhh

Sabtu, 02 Oktober 2010

Besok Minggu 3 Oktober 2010 Jam 12.00 - selesai bada Dzuhur Takblig Akbar Majelis Rasulullah bertempat di Masjid Al-Munawar Pancoran
dah lama nie gak posting...
hahahahaha

Minggu, 28 Maret 2010

Ulama dan Para Wali

Ulama dan Para Wali

Ulama (jama` dari orang alim), Ulama bisa dibilang Ulama bila dia telah memahami 3 hal :

1. Ilmu Syariat

2. Ilmu Thariqat

3. Ilmu Haqeqat

 Sesungguhnya ulama telah disebutkan di dalam Al-Qur`an dan Hadits Nabi SAW bahwa Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu.

Nabi SAW bersabda : “Ulama warisannya para nabi” dan Nabi SAW bersabda yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud : “Wahai Ibnu Mas`ud, duduknya kamu satu jam di majlisnya orang alim, tidak memegang pena atau pulpen dan tidak menulis satu huruf pun maka lebih baik kamu daripada kamu memerdekakan seribu orang budak, dan melihatnya kamu ke wajah orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu menyedekahkan seribu kuda di jalan Allah SWT dan mencium tangannya orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu beribadah seribu tahun”.

Berkata Nabi SAW : “Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro (apik) lebih ditakutkan syaiton dari pada seribu orang ahli ibadah yang bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang mencari ilmu kepada seorang ulama maka Allah akan mengampuni dosanya sebelum dia melangkah”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memandang kepada seorang alim dengan memandang pandangan gembira, maka Allah SWT menjadikan pandangannya dengan Allah menciptakan para Malaikat yang khusus untuk memintakan ampun kepada Allah untuk orang yang memandang ulama”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memuliakan orang alim, maka dia telah memuliakan aku, dan barang siapa yang telah memuliakan aku, maka dia telah memuliakan Allah, barang siapa yang telah memuliakan Allah maka tempatnya adalah di syurga”.

Berkata Nabi SAW : “Tidurnya orang alim lebih baik dari pada ibadahnya orang jahil atau bodoh”.

Jelas hadits di atas bahwa ulama adalah kekasih Allah SWT dan kekasih Nabi SAW, Ulama-ulama Nabi Muhammad SAW adalah ulama yang mengajak umat mengajarkan kepada kebesaran Allah SWT dan mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW serta menerangkan kepada mereka tentang :

1. Ilmu Wajib

2. Ilmu Sunah

3. Ilmu Makruh

4. Ilmu Mubah

5. Ilmu Subhat

Di dalam ilmu syari`at, thareqat dan haqeqat.

Hakekatnya tugas ulama kepada orang awam adalah mengajarkan bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, agar ketauhidan dan keyakinan mereka tidak berubah dari kemegahan dunia serta isinya.

Apakah Para Wali Itu ?

Aulia atau Wali adalah ulama yang mengamalkan ilmu Allah SWT, ada yang diberi dan ada yang harus dengan belajar.

Aulia atau Wali adalah karunia dari Allah yang tidak bisa dicita-citakan untuk orang tersebut menjadi wali. Para Aulia atau Wali mereka kebanyakan beristiqomah/konsisten/kontinyu di dalam mengamalkan amal ibadah kepada Allah SWT, tetapi Aulia ini dibagi 2 :

1. Aulia atau Wali yang di mulai dengan menuntut ilmu

Aulia atau Wali ini akan lebih dipelihara oleh Allah SWT dengan ilmu yang dimilikinya karena dia memahami karunia yang telah diberikanNya, maka dia akan menjaga dengan sebaik-baiknya, menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Allah SWT berfirman : ”Sesungguhnya para wali-wali Allah tidak merasakan takut dan tidak merasakan sedih”.

Ayat di atas jelas bahwa Allah SWT ridho kepadanya dan dia ridho kepada Allah SWT, baik apa yang Allah berikan kesenangan maupun kesusahan, tidak ada di hati para Wali Allah itu mengeluh karena mereka selalu bersyukur dan hari-harinya bertambah kebaikan sehingga Allah memberikan kelas yang tinggi disisi-Nya dengan beberapa macam kelas, para Wali Allah itu seperti ilmu padi, hati mereka makin terisi dengan cahaya, maka makin tunduk dan patuh kepada aturan-aturan Allah SWT.

Sesungguhnya telah jelas para Wali-wali Allah di dalam sabda Nabi SAW bahwa Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya bila seseorang hamba Allah dicintai oleh-Nya maka Allah akan menjadikan matanya adalah mata-Ku, kupingnya adalah kuping-Ku, mulutnya adalah mulut-Ku dan gerakannya adalah gerakan-Ku dan barang siapa yang mengganggunya maka dia siap berperang dengan-Ku”.

Maka demikian itu Allah memberikan kelebihan kepada mereka berupa kelebihan yang diluar akal manusia yang dinamai dengan “Karomah”.

Karomah

Karomah atau sering disebut dengan Keramat (Kemuliaan), kemuliaan disebabkan karena pengamalan ilmu mereka sehingga menimbulkan efek-efek kebaikan, mereka tidak rela melihat orang-orang fukoro atau masakin kesusahan, mereka selalu menjaga anak-anak yatim dan banyak sekali amal kebaikan yang menimbulkan karomah atau kemuliaan.

Sebagian dari ulama menafsirkan bahwa karomah atau kemuliaan Allah berikan kepada para Wali-wali Allah seperti hal-hal yang tidak diberikan kepada hamba-hamba Allah yang biasa seperti contohnya : ada mereka yang bisa menyembuhkan orang yang buta, ada mereka yang bisa berjalan di air atau di udara atau hal-hal yang diluar kebiasaan manusia, akan tetapi hakekatnya bahwa para wali Allah itu mulia karena mereka memuliakan undang-undang Allah SWT. Diantara mereka banyak sekali dan tidak terhitung jumlahnya dan tidak ada satu orang walipun yang mengakui dirinya wali.

2. Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar

Ada pula Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar tetapi banyak dari pada mereka yang tidak bisa menjaganya seperti contohnya Barsesoh yang diberikan kemuliaan semua muridnya bisa terbang, akan tetapi karena tidak memiliki ilmu dia menghalalkan segala cara sehingga dia mati dalam keadaan yang buruk.

Maka kesimpulannya adalah bahwa ilmu itu diatas segala-galan

Wasiat Dan Pesan Habibana Munzir Almusawa (MAJELIS RASULULLAH)

Wasiat Dan Pesan Habibana Munzir Almusawa (MAJELIS RASULULLAH)


Malam ini aku tersandar di pembaringan dan terpaku bertafakkur…, airmata terus mengalir, alangkah lemahnya hamba ini menghadapi gelombak ombak…
Dihadapanku acara esok malam di monas, sedangkan acara malam minggu membuat dadaku pecah, ketika sakit dikepala belakangku kambuh, dan sakitnya terasa seluruh urat panas membara sampai ke kuku dan tulang… dan puncak sakitnya adalah di kepala bagian belakang…
Malam minggu biasanya kutemui 15-20 ribu muslimin, namun tubuh yg sudah rapuh ini terus merangkak menuju majelis yg kukira akan menemui jamaah yg lebih banyak..
Ternyata yg kutemui hanya sekitar 300 orang saja, serasa meledak dadaku karena sedih dan menahan sakit, ingin rasanya kujatuhkan tubuhku dipangggung dan terserah apa yg akan terjadi..
Dg tubuh yg terus menahan sakit aku bertahan, mataku nanar dan panas, wajah dan telinga serasa menjadi tebal bagai ditampar berkali kali.. keluhan sakit adalah sebab peradangan otak yg terus menjadi jadi
Aku terus menoleh kekiri dan kanan, berharap para kekasihku datang berbondong bondong meramaikan acara, namun hanya beberapa puluh saja duduk di shaf, dan sisanya belasan orang berdiri disekitar panggung…, gelombang jamaah tidak tiba juga, tak lama tiba konvoi pun mungkin hanya 50 orang saja
Aku terhenyak, kepalaku semakin sakit, seluruh tubuhku seakan berteriak kesakitan tak kuasa menahan sakitnya.. Allah.. Allah,..Allah… wahai tubuh penuh dosa kau harus bertahan…
Ceramah selesai ,, acara ditutup, aku melangkah ke mobil dg lemah dan ingin kuteriakkan pada semua orang jangan satupun menyentuh kulitku karena sangat terasa sakitnya.. namun aku harus menerima nasibku untuk dikerubuti, mereka datang dan setia padaku.., mereka orang orang berjiwa Muhammad saw, aku tak boleh kecewakan mereka
Aku membatin memandangi jumlah yg sangat sedikit dihadapan panggung besar dan lapangan bola ini……….. 12 tahun aku berdakwah, inilah hasil dakwahku, sisanya adalah buih di lautan..
Sampai dimarkas kerebahkan tubuh penuh derita dg hati yg hancur, ketika mata hampir terlelap maka aku terhentak bagai dibentak syaitan, esok malam acara monas, bagaimana nasibmu munzir….!, adakah akan seperti ini ini…????, hujan akan turun dank au terpaku kecewa dihadapan guru mulia..???
Aku bagai tersengat stroom tegangan tinggi, menangis sekeras kerasnya… sakit dikepalaku sudah tak tertahan, jika kuhantamkan kepala ini ke tembok hingga kepala ini hancur tdak akan terasa sakitnya karena sudah dikalahkan oleh sakit yg jaub lebih berat..
Tubuhku gemetar, lalu aku berkata : ainiy, bantu aku membuka jubah dan sorbanku dan gamisku, bantu aku rebah, ini sudah larut malam, makanan apa yg ada ainiy?, saya lapar, dan perlu makan sedikit untuk makan obat, ia berkata : jam segini wahai habib sudah tdk ada apa2, banyak restoran padang dan penjual makanana masih tutup pula karena liburan panjang..,
Baiklah, buatkan indomi saja, sekedar pengganjal untuk makan obat..
Prof sudah mengatakan, jika sakit di kepala tak mau hilang dg obat penahan sakit yg saya berikan, habib harus segera ke rscm untuk suntik otak…
Berkali kali memang ia menembuskan jarum sepanjang hampir 15cm itu kedalam otakku sedalam dalamnya.. ah,,, tidak ada waktu untuk opname.. aku harus bertahan…
Dihadapankau acara monas,pasrah pada Allah.. lalu saat mata hampir terpejam pikiranku dihentakkan lagi dg beban berikutnya, 12 rabiul awal pada 26 februari…., bulan depan…!!!, lalu kedatangan guru mulia pada sekitar maret….!!, mestilah ada acara akbar pula..!, lalu 27 rajab isra mikraj..!, lalu nisfu sya;ban..!!, lalu badr pada pertengahan ramadhan..!!, lalu habisnya massa kontrak markas MR dibulan juni…
Aku teringat mimpiku beberapa minggu yg lalu, aku berdiri dg pakaian lusuh bagai kuli yg bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : "semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai munzir, aku lebih tak tega lagi…, kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah…
Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia, seraya berkata :kalau aku bisa keluar dan masuk kesini kapan saja, tapi engkau wahai munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia..
Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, "masuklah.. kau sudah kelelahan.., kau tak punya rumah di dunia(memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah) , tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah disini bersamaku.., serumah denganku.., seatap dg ku…, makan dan mium bersamaku .. masuklah,,,
Lalu aku berkata : lalu bagaimana dg Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab dibelakangku : wafatmu akan membangkitkan ribuan hati utk meneruskan cita citamu,..!!, masuklah,,,!
Lalu malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata : mari… kuantar kau masuk.. mari…
Maka kutepis tangannnya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru mulia saya…, maka Rasul saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku..
Aku terbangun…
Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak bertentuk kecuali hanya cahaya, ia memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as..
Kukatakan padanya : belum… belum.. aku masih ingin bakti pada guru muliaku.. pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja
Tahun 1993 aku bermimpi berlutut dikaki Rasul saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepu pundakku… tenang dan sabarlah..sebelum usiamu mencapaii 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku"
Usia saya kini 37 tahun pada 23 feb 73, dan usia saya 38 tahun pada 19 muharram ini.

Peradangan otak ini adalah penyakit terakhirku, aku senang wafat dg penyakit ini, karena Rasul saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus nebgeluhkan sakit kepala..
Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majelis Rasulullah saw kelak, jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku.. ampuni kesalahanku.., kita akab jumpa kelak dg perjumpaan yg abadi..
Amiin..
Kalau usiaku ditakdirkan lebih maka kita terus berjuang semampunya, tapi mohon jangan siksa hari hariku.. hanya itu yg kuminta..

=========================
nb: mksd dari jgn siksa hari2ku adalah selalu selepas beliau ceramah, jamaah selalu mengerubuti untuk salaman sampai desak2an. hal itu membuat beliau kadang sakit, ditambah penyakit yg bersarang di tubuhnya.

Jumat, 26 Maret 2010

Pergi Dalam Jalan Keridhoan Allah, Lebih Berharga Dari Pada Dunia & Seisinya

Pergi Dalam Jalan Keridhoan Allah,
Lebih Berharga Dari Pada Dunia & Seisinya



قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: غَدْوَةٌ فِي سَبِيْلِ اللهِ أَوْ رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا وَلَقَابُ قَوْسِ أَحَدِكُمْ أَوْ مَوْضِعُ قَدَمٍ مِنَ الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى اْلَأرْضِ لَأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلَأَتْ مَا بَيْنَهُمَا رِيْحًا وَلَنَصِيفُهَا يَعْنِي الْخِمَارَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

( صحيح البخاري )

" Pergi pada waktu pagi atau pada waktu sore di jalan keridhoan Allah itu lebih berharga daripada dunia dan seisinya, Dan busur kalian atau tempat kakinya di syurga itu lebih berharga daripada dunia dan seisinya. Dan seandainya seorang wanita penduduk syurga muncul ke dunia pasti ia akan menerangi apa yang ada di antara langit dan Bumi dan pasti aroma wanginya akan memenuhi apa yang ada di antara keduanya (langit dan bumi). Dan kerudungnya itu sungguh lebih berharga daripada dunia dan seisinya". ( Shahih Al Bukhari )

Tiga Hal Untuk Merasakan Lezatnya Iman

Tiga Hal Untuk Merasakan Lezatnya Iman



ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّنْ سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.

( صحيح البخاري )

" Tiga hal , yang barangsiapa ada padanya maka ia akan merasakan lezatnya iman , yaitu ia mencintai Allah dan RasulNya lebih dari yang lainnya , dan ia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah , dan membenci kembali pada kekufuran sebagaimana ia sangat tidak ingin dilemparkan ke api neraka "

Minggu, 21 Maret 2010

WAFATNYA SANG RASUL

WAFATNYA SANG RASUL

Detik-detik kewafatan Rasulullah SAW telah tiba. Rasulullah SAW menyandarkan tubuhnya yang suci ke pangkuan Sayyidah `Aisyah. Tatkala itu, masuklah Abdurrahman dan Abubakar dan ditangannya ada sepotong siwak. Dengan matanya yang indah, Rasulullah SAW memandangi siwak tersebut dan menunjukkan bahwa beliau menginginkannya. Kemudian Sayyidah ‘Aisyah berkata kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah maukah aku ambilkan siwak ini untukmu ?” Beliau pun menganggukkan kepalanya bertanda mengiyakan. Kemudian Sayyidah ‘Aisyah pun mengambil siwak tersebut dan mengunyah ujungnya sampai lunak kemudian memberikannya kepada Rasulullah. Dan Rasulullah pun bersiwak dengan cara yang paling baik sebagaimana lazimnya dilakukan oleh beliau kala sehatnya. Di depan beliau ada sebuah bejana berisi air, lalu beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam air tersebut kemudian mengusapkan kewajahnya sambil berkata : “La ilaaha illallah, sesungguhnya kematian itu mengalami saat-saat yang pedih”.

Tak berselang lama selesai bersiwak , saat itu kepala Rasulullah berada di pangkuan Sayyidah ‘Aisyah dan Sayyidah ‘Aisyah merasakan beratnya kepala Rasulullah di pangkuannya. Terlihat Baginda Rasul mengangkat kedua tangannya dan menatapkan pandangan ke atas, ke dua bibirnya bergerak dan Sayyidah ‘Aisyah mendengarkannya beliau berkata lirih : “bersama-sama dengan orang-orang yang telah engkau anugerahi nikmat, yaitu para Nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Ya Allah, ampunilah dan kasihanilah aku, pertemukan aku dengan kekasih Yang Maha Tinggi , Ya Allah Kekasih Yang Maha Tinggi”.

Beliau mengulangi kalimat yang terakhir ini tiga kali, kemudian ke dua mata Rasulullah terpejam dan suara beliau pun tak terdengar lagi. Ruh suci beliau naik menuju kekasih Yang Maha Tinggi, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Sesungguhnya kita milik Allah dan kita pun akan kembali kepada-Nya.

Rasulullah wafat pada waktu dhuha musim panas, hari senin 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah. Usia beliau saat itu telah mencapai enam puluh tiga tahun lebih empat hari.

(Al Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf Setelah Berziarah di Maqam Rasulullah di Masjid Nabawi, Madinah)

Kamis, 18 Februari 2010

cerita dari habib Munzir di Kokoda Irian Barat

K O K O D A, Irian Barat



Image Image Image Image



ImagePk 6.00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat) Selasa 26 Januari 2010 kami empat personil, Munzir Almusawa, Saeful Zahri, Hamidi Sanusi, Muhamad Ainiy, kami meninggalkan Bandara Soekarno hatta Jakarta dengan penerbangan Garuda Air menuju Makasar (ujungpandang), kami diantar oleh beberapa Crew penyambutan khusus Divisi Majelis Rasulullah saw dari para staf Bandara Soekarno untuk diantarkan ke pintu pesawat dan memperlancar segala sesuatunya, mereka pula yg selalu menjadi crew penyambutan kedatangan para tamu Majelis Rasulullah saw, termasuk saat kedatangan Guru Mulia ke Jakarta. Pesawat lepas landas tepat 06.00 WIB menuju Makasar untuk meneruskan menuju Sorong Irian Barat dengan penerbangan Merpati Air

Kami tiba tepat waktu skedul, yaitu 9.15 WITA (Waktu Indonesia bagian tengah, yaitu 8.15 WIB) di Bandara Hasanudin Makasar, lalu segera berpindah ke pesawat Merpati Air dg skedul keberangkatan pk 9.35 WITA (8.35 WIB), keberangkatan tepat waktu menuju Sorong, saya duduk di sebuah kursi bersebelahan dengan Bang Ipul (Saeful Zahri), lalu tiba tiba seorang penumpang mengarahkan foto pada saya dan memfoto sambil terburu buru izin memfoto, selepas itu saya tanyakan padanya apakah ia wartawan?, ternyata bukan wartawan, dan beliau (saya tidak berkenan menyebut namanya sebab tidak sempat minta izin untuk menampilkan namanya di laporan ini risau beliau tidak berkenan), ia seorang karyawan disuatu perusahaan penerbangan dan merupakan orang yang berada, terbukti pengakuannya bahwa beliau ke Sorong adalah untuk Tamasya Memancing, beliaupun dari Jakarta bersama temannya.

Beliau sangat mengejutkan saya ketika saya Tanya siapa diri beliau, bapak setengah baya itu berkata : “Saya (…..) saya semalam terjebak macet 1 jam di Pancoran Pasar Minggu saat majelis ustaz berlangsung..!”.

Saya bagai disambar halilintar, saya gemetar walau ia tak melihatnya, saya bertanya : maksudnya terhambat atau bagaimana pak?, ia berkata dengan jelas : “saya terjebak macet tidak bergerak mobil saya 1 jam lebih saat bubaran majelis bapak ustaz”, saya pun mohon ampun dan ridho, dan terus beristighfar pada Allah swt, saya sangat takut dan sudah berkali kali menyampaikan pada crew dan aktifis, agar lalu lintas tak tertutup saat majelis, sungguh itu dosa besar yang harus saya tanggung, dan berapa ratus orang yang akan memintai pertanggungan jawab dihari kiamat pada saya akan hal ini..??

Saya terus menjelaskan bahwa sungguh kami tak bermaksud demikian, namun saat bubaran memang massa tak tertampung, saat majelis berlangsung pun Masjid Almunawar tidak bisa menampung Jamaah yang kini berjumlah sekitar 30.000 personil setiap malam selasanya dan terus bertambah, maka saat bubaran massa yang menyeberang dan lain sebagainya mungkin membuat jalan tertutup, dan itu ternyata bukan kemungkinan, tapi sudah terjadi, dan mungkin sudah berkali kali terjadi, saya terus minta maaf padanya dan iapun dengan lapang dada memaafkan dan membuat kami semakin akrab, ia tinggal di depok, dan selama saya berbicara akrab airmata saya terus mengalir karena sedih dan takut, bagaimana dengan ratusan orang lainnya yang saya tak sempat minta maaf padanya..??, neraka bagi munzir pendosa ini…!,

saya berjanji pada diri saya dan padanya bahwa malam selasa yang akan datang kami akan berusaha membenahi Lalu lintas dengan sebaik baiknya, bersama personil dari Polda Metro Jaya dan Polres Jaksel dan Polsek setempat.

ImageKami mendarat tepat waktu di Bandara………… Sorong, yaitu 12.35 WIT (Waktu Indonesia Timur yaitu 10.35 WIB), disambut oleh KH Ahmad Baihaqi yang sudah mendahului kami seminggu yang lalu.

Kami kunjung kerumah Bapak seorang anggota DPRD yg almarhum ayah dan kakeknya membangun beberapa masjid di Sorong dan ia meneruskan perjuangan mereka, sekilas saya terhenyak mendengar keadaan keputusan banyak hal yang lebih cenderung berfihak pada non muslim dalam beberapa keputusan dan kebijaksanaan yang diambil pemerintah setempat, saya bertanya : apakah anggota DPRD setempat kebanyakan non muslim?, iya menjawab : Ya.

Saya bertanya lagi, apakah muslimin minoritas di Sorong?, ia menjawab : “tidak, bahkan mayoritas..”

Lalu kenapa anggota DPRD nya kebanyakan non muslim?,

Beliau menjawab sambil menunduk malu : “saudara saudara kita muslimin yg memilih mereka”. Saya terhenyak kaget, airmata tak bisa tertahan lagi, ingin rasanya saya menangis sekeras kerasnya atas kejadian ini.

ImageKami dijamu makan siang dirumahnya, ia menyiapkan mobil mobilnya untuk menjemput dan mengantar kami, semoga Rahmat dan kebahagiaan selalu berlimpah padanya dan keluarga beliau, amiin,. dan kami meneruskan perjalanan ke Teminabuan, sekitar 200 km dari Sorong, kami mengendarai mobil sewaan, (Mitsubishi Ranger 4X4) sopirnya adalah saudara Asri, ia polos dan baik, pemuda itu sangat santun dan membuat saya akrab dengan nya, ia asli Makasar yg bekerja sebagai Sopir sewaan mobil di Sorong.

Perjalanan kami memakan waktu 6 jam karena kondisi jalan yang banyak rusak dan berkelok kelok, walau sebagian jalan sudah baik namun sebagian masih dalam pembenahan, namun jauh lebih baik kondisinya dibanding perjalanan saya 2 tahun yg lalu antara Manokwari Bintuni.

Disepanjang jalan diluar kota Sorong kami tak menemukan kampung Muslimin, hanya wilayah Non Muslim dan tempat peribadatan mereka yang megah yang terus terlihat sepanjang jalan, namun masyarakat ramah, walau kami semua berpakaian islami namun mereka tetap ramah walau mereka non Muslim.

Ditengah perjalanan mobil kami berhenti, karena seorang Tokoh Agama non muslim wanita yang sudah berusia sekitar 50 an ingin menumpang ke Taminabuan, maka Asri memohon izin saya menaikkannya, karena mobil sudah di carter untuk kami, tentu saya mengizinkan, maka Ibu biarawati tersebut naik di Bak belakang mobil 4X4 itu bersama barang.

Perjalanan kami teruskan, lalu sekitar 1 jam kemudian rintik rintik hujan mulai turun, hati saya terasa tercekik, sungguh walau ia non muslim maka bagaimana ia seorang wanita yg usianya cukup tua duduk di Bak terbuka di belakang dengan terpaan hujan?, ia seorang pemuka dan guru agama non muslim, ia tabah dan berdakwah membela agamanya dengan semangat juang yg luar biasa, dari kampung ke kampung terus mengajar dengan sukarela sepanjang hidupnya mengabdi pada agamanya, sampai rela duduk di Bak belakang mobil dalam keadaan hujan dan panas, ia wanita, sudah cukup lanjut usia, demikian tabahnya Da’I non muslim ini, hati saya seperti tercabik cabik, saya malu, malu sekali..

Hujan mulai deras, saya tak tahan lagi dan memegang tangan Asri, “berhenti Asri, berhenti..”, maka Asri menghentikan mobil, saya katakan padanya : saya mau pindah ke belakang Bak terbuka menggantikan posisi ibu itu, biar ia naik di depan tempat saya duduk, Asri kaget dan marah : “Tidak mungkin habib turun pindah ke bak belakang..!, habib sudah carter mobil saya..!!, ini hujan habib..!!”,

3 personil yang bersama saya dan KH Ahmad Baihaqi yang duduk di Jok belakang, sayapun turun dan merekapun turun untuk beramai ramai pindah ke Bak belakang, saya memerintahkan mereka tetap dalam posisinya, cukup satu orang yang menemani saya di Bak Belakang, sudah ada satu orang penjaga Barang di belakang, dan mereka pun sangat bersempit sempit 4 orang di kursi belakang saya.

Ibu itu tak mau pindah, ia malu dan haru, maka saya terus memaksanya pindah atau saya tak mau naik mobil, maka iapun pindah ke depan, KH Ahmad Baihaqi bersama saya di belakang, perjalanan berlangsung sebentar maka mobil berhenti, Bang Ipul turun untuk meminta saya pindah ketempatnya maka saya tetap tidak mau, saya duduk dan mengatakan malas berdiri lagi, ganti saja KH Ahmad baihaqi kedepan, saya tidak mau pindah, maka demikian bergantian beberapa waktu terus 4 personil bergantian pindah ke belakang, dan saya tetap pada posisi saya tak mau pindah, mereka saja bergantian.

Saya duduk di bak Belakang untuk membalas pilu saya akan semangat seorang wanita tua itu yang penyeru kepada agama non muslim, aku seorang penyeru ke Jalan Allah, aku malu pada Allah.. patutnya aku berjalan kaki 200 km bukan duduk di Bak terbuka yg masih bisa santai.

Hujan menerpa wajahku dan angin, terakhir asri berhenti dan turun dari Mobil, “Habib saja bawa mobil, saya ingin gantikan posisi habib”, saya menghardiknya sambil bercanda : “tetaplah pada posisimu menyupir bang Asri, bawalah mobil sekencangnya, saya sedang menikmati perjalanan ini..!, Asri tidak mau lihat saya senang kah..??”, iapun menurut dan meneruskan perjalanan dengan sekencang kencangnya, mobil terhempas hempas di jalan dan saya sering memegangi peci saya agar tidak tertiup angin, derasnya hujan terus menerpa wajah ini, terpaksa saya buka kacamata karena terus dibasahi hujan, saya memakai Jaket majelis Rasulullah, dan saya membatin pada diri ini : “Kau di Jakarta dimanjakan, ribuan orang berebutan ingin mencium tanganmu, kau dimuliakan dan disanjung, perjuangan dakwahmu hanya sebatas naik turun mimbar dalam kemuliaan dan sanjungan, sekarang patut kau rasakan dakwah yang seperti ini, inilah medan seorang da’I penyeru ke Jalan Allah, wahai tubuh rapuh yg sakit sakitan, kau terlalu dimanjakan, kau harus merasakan juga dakwah yg seperti ini..!!, lalu syaitan membisikiku, kau sudah banyak penyakit, ada peradangan di otak belakang, Asma, bahkan pernah dua kali terkena stroke, sering tertatih tatih berjalan dan sering tidak mampu berdiri karena lemah saat menyampaikan ceramah, duduklah ditempat yg layak bagimu dikursi depan, maka kujawab dengan menghardik diriku sendiri, rasakan ledzatnya dakwah, duduk ditempat itu dan bertahan, wahai Munzir pendosa, pemalas dan manja..!!.

Tubuh serasa hancur dihempas hempas dalam speed tinggi di Bak belakang, angin terus menerpa, menggigil tubuh kedinginan terkena terpaan angin petang dan hujan, bertahanlah wahai munzir pemalas..!.

Kami tiba di Teminabuan pk 20.45 WIT (18.45 WIB), ibu itu turun dan mengucap terimakasih haru, saya hanya tersenyum, inilah kerukunan ummat beragama, muslim harus lebih sopan dari non Muslim, Da’I muslimin harus lebih berkorban demi kaum wanita apalagi sudah lanjut usia walau non muslim, semoga ia mendapat hidayah…, ia turun sambil tercenung dan berkata lirih berkata pada Asri sambil tertunduk malu : “pak haji itu baik sekali ya..”

aku teringat riwayat bahwa Sayyidina Ali kw tidak mau melewati seorang tua yg berjalan tertatih tatih, hingga ia terlambat menemui shalat Jamaah bersama Rasul saw, dan Rasul saw melamakan rukuknya, selepas shalat para sahabat bertanya : wahai Rasulullah (saw) kau melamakan rukuk tidak seperti biasanya?, Rasul saw menjawab : Bahuku ditahan oleh Jibril as untuk tidak I’tidal, demi menanti Ali bin Abi Thalib kw hingga ia tiba dan masuk di shaf, karena adab kesopanannya terhadap orang tua.

Aku teringat akhlak Rasul saw, yg ketika seorang yg selalu memusuhi dakwah beliau saw yaitu Tokoh Qureisy non Muslim membuat jebakan untuk beliau saw agar terpuruk dalam lobang, namun ia sendiri yg terjatuh dalam lobang yg digalinya, siapa yg menolongnya?, Rasulullah saw yg menolongnya dari jebakannya sendiri yg diperuntukkan untuk Rasul saw, padahal ia kuffar quraisy yg terus menyusahkan dan mempersulit dakwah Rasul saw.

Kami masuk ke sebuah hotel, sederhana namun dilengkapi AC, saya cukup kaget mendengar harga sewa 1 kamar antara 300 hingga 400 ribu rupiah, kamar Standar hotel berbintang tiga di Jakarta seharga itu, namun jauh lebih mewah dari ini, kamar seperti ini di Jakarta mestilah berkisar 100 ribu atau kurang, namun karena jauhnya dari Jakarta dan susah serta mahalnya barang barang karena Jauh dari Ibukota, membuat semua harga menjadi mahal disini, sebagaimana sewa mobil 4X4 itu sebesar 1,5jt rupiah, itupun sudah dikorting oleh Asri karena kami muslimin sebgaimana iapun seorang muslim, saya membayar dg sedikit melebihkannya, Asri menangis, ia tertegun : “habib sudah duduk di bak belakang, bagaimana habib membayar lebih pula…”, saya katakan sungguh karena saya senang dalam perjalanan ini, dan saya menyayangi Asri yg berbudi baik dan polos, iapun diberi Peci putih oleh H Hamidi, ia gembira memakainya dan tertawa tawa bangga, kami semakin akrab, saya tunjukkan cuplikan beberapa detik majelis besar Event Majelis Rasulullah saw di Monas 4 februari 2010 lalu dari hp saya, ia bertakbir dan menjerit dan menangis, haru betapa dahsyatnya dan jumlah massa ratusan ribu yg terlihat hadir, dan lebih haru bahwa orang yg dihadapannya adalah pimpinan Majelis itu.

Lalu kami masuk hotel itu untuk mandi dan shalat jamak Magrib dan Isya, lalu kunjung ke undangan makan malam dirumah Bpk Syamsuddin, dihadiri pula oleh Raja Tarof, (ketua kampong Tarof) dan beberapa tokoh sepuh setempat, jamuan akrab dan airmata tak berhenti mengalir haru melihat hangatnya jamuan mereka, dan keesokan harinya, Rabu 27 Januari 2010, kami bertolak dengan kapal sewaan menuju kokoda, sekitar 200 km lagi yang mesti kami tempuh dalam perjalanan menyusuri pantai dan sungai menuju Kokoda, biaya sewa kapal yang dilengkapi 4 motor itu sekitar 10 juta rupiah, namun bapak Syamsuddin berkata bahwa tidak perlu keluarkan biaya, ia yg menanggungnya, hancur hati ini.,. wahai Allah, muliakan ia dengan semulia mulia keadaan, dunia dan akhirat, aku malu, di Jakarta seorang muslim sulit mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah untuk membantu dakwah Nabi saw, namun disini seorang tokoh masyarakat yang bukan merupakan ulama besar, bukan pula pengusaha besar, rela mengorbankan dana sebesar itu demi sampainya saya ke Kokoda, Wahai Allah, Jamulah ia setiap detik dalam keluhuran dan kebahagiaan, dan sebagaimana ia menjamin perjalanan kami maka jaminlah ia dan keluarganya dunia dan akhirat dalam jamuan kebahagiaan.., amiin..

Pendanaan keberangkatan ini dari sebagian dari Partisipasi jamaah Milis Majelis Rasulullah saw sebesar 16 juta rupiah, dan sisanya dari beberapa donator dan pribadi, dan sisanya pinjam dari beberapa Jamaah Majelis Rasulullah saw

ImageRabu, 27 Januari 2009, dinihari saya terbangun untuk memuji Nya, lalu saya menulis laporan dikursi plastik, menghadap sungai yg demikian derasnya dibawah hotel ini, dan saya tumpahkan semua yg masih terekam difikiran saya hari itu, lalu kami shalat subuh di Masjid dekat hotel Nusa Indah, Teminabuan, kira kira beberapa orang saja yg hadir, lalu selepas subuh mereka meminta saya menyampaikan sedikit Tausiyah, lalu jamaah berpisah dan kami kembali ke hotel, meneruskan dzikir, dan pukul 7 pagi waktu setempat kami dijamu sarapan dirumah Bpk Syamsudin, kami membaca Maulid Dhiya’ullami yg pertama kalinya dikumandangkan di Teminabuan, sekaligus mendoakan rumah barunya itu yg kelak akan ditinggalinya, selepas maulid saya menyampaikan tausiyah sekilas, lalu sarapan pagi, selepas itu tampak Bapak Syamsudin kebingungan saat menerima telpon, wajahnya pucat dan bingung : “Maaf habib, kapal yg mesti habib tumpangi kandas dipantai…!”, sayapun kaget, lalu kami bersama sama diikuti Asri menuju Pelabuhan, benar saja, kapal itu kandas di pemarkiran kapal, sebab semestinya semalam nakoda menyiapkannnya di Dermaga, namun ia ketiduran, maka kapal dibiarkan di pemarkiran kapal, maka saat pagi laut surut dan kapalpun kandas.

ImageIa tampak risau dan bingung, para muslimin pun berteriak teriak : “Kita dorong bersama sama..!”, merekapun turun.. Subhanallah… saya diminta menunggu di Masjid dekat pantai, saya bisa ke toilet atau I’tikaf di Masjid sementara menunggu kapal didorong, usaha baru selesai jam 9.30 WIT, saya turun dari Masjid kapal sudah di Dermaga siap mengantar kami.

Kami meluncur menuju Kokoda, Kapal Dishub adalah yg terbaik di Teminabuan, ia dilengkapi 3 mesin, maka perjalanan menjadi lebih cepat, umumnya membutuhkan waktu 8-12 jam, namun jam 13.30 WIT kami sudah tiba di Kokoda, sepanjang 4 jam perjalanan saya terus termangu mangu memikirkan keadaan, wilayah yg terpencil, telepon belum masuk, listrik baru di Teminabuan dan itupun hanya malam saja, guru pengajar berupa ulama atau pesantren tidak ada di Taminabuan, namun mereka bertahan dg bimbingan dari Bpk Syamsudin dan Raja Tarof, ditengah derasnya hempasan kekuatan dakwah agama non muslim, sekolah sekolah non muslim bahkan Universitas berdiri, dan Muslimin terlihat sangat terkucil di wilayah ini dan terus semakin terpuruk, saya percaya kedua orang baik dan beberapa gelintir orang mulia dan beriman di wilayah itu akan terus bertahan, semoga santri santri yg dibawa ke Jakarta akan segera kembali dan berdakwah pula di Teminabuan, Semoga Matahari Dakwah telah terbit dengan berkumandangnya Maulid Dhiya’ulllami di Teminabuan… Amiin..

Kami meluncur menuju kokoda, wilayah muslim ketiga yang dimasuki ulama Hadramaut yang tiba dari Gujarat ke Fak fak, lalu Babo, lalu Kokoda, mereka membangun Masjid Annur di Kokoda, dan kata kata yang masyhur dari ucapan para ulama Hadramaut itu adalah : “Kami Taruhkan Cahaya di Kokoda”, maka disana terdapat masjid Annur, saya semakin penasaran untuk sampai di Kokoda, wilayah yg ratusan tahun yg lalu dikunjungi para habaib, dari keluarga Assegaf, Alhabsyi, Alhamid, dll, yg kemudian tidak disentuh para Habaib ratusan tahun berselang..

ImageImageKonon wilayah kokoda semakin tak mengenal shalat lima waktu, hanya sholat Jumat yg masih dikenal di wilayah itu, namun kedatangan KH Ahmad Baihaqi membawa beberapa santri dari kokoda, dan kembali kesana beberapa waktu yg lalu, benar benar membuat hidup masyarakat kokoda, mereka para sepuh dan dan tetua kampung terharu dan mendukung penuh dengan semangat yg kembali terbit, setelah ratusan tahun tempat itu tak pernah lagi dikunjungi para habaib.

Salah seorang santri yg dibawa ke Jakarta mengirim surat pada ayahnya di Kokoda, diantara tulisan di suratnya : “Ayah, jangan tinggalkan shalat lima waktu, dan pesan Habib Munzir perbanyak dzikir Yaa Allah Yaa Allah.., sejak itu ayahnya dan keluarganya tak lagi minum minuman keras, mulai mendirikan shalat lima waktu, subhanallah…

Kami mendekat ke kokoda, pemandangan yg sangat mengharukan, 3 perahu rakit dengan bendera Majelis Rasulullah saw menyambut kami dengan para anak anak murid didik KH Ahmad Baihaqi dari Jakarta yg sudah berada dilokasi menjemput kedatangan kami dengan Tholaal Badru alaina..

Kami merapat di pelabuhan Kokoda pk 14.30 WIT, maka masyarakat seluruhnya sudah ramai di pelabuhan menyambut kedatangan kami, mereka bertakbir dan sholawat, ucapan Takbir dan sholawat adalah ucapan sambutan terhangat untuk tamu tamu besar, para tokoh Masyarakat bahkan Ketua Tokoh Agama yaitu Ayahanda Bapak Abas Totorago, yg merupakan anak dari Bapak Raja Tarof turut menyambut kedatangan kami, kami terus diarak dengan hadroh ke Masjid Annur, sambutan sekilas, lalu kami dipersilahkan ke rumah yg disediakan khusus untuk kami, pemilik rumah sudah wafat beberapa waktu yg lalu, rumah ini cukup bagus di wilayah kokoda, namun tidak ada listrik, tidak ada Jaringan handphone apalagi telepon.

KH Ahmad baihaqi membawa mesin diesel untuk penerangan kami dirumah ini, kampung ini keseluruhannya mayoritas muslimin, dan seberang kampung adalah mayoritas nasrani, namun tidak ada permusuhan, kerukunan ummat beragama sangat terjaga di wilayah ini.

ImageImageMagrib jamaah sudah memenuhi Masjid, setelah diumumkan saya akan menyampaikan Tausiyah di Masjid Annur, pria dan wanita sudah ramai, shalat Magrib berjamaah dilakukan dengan sangat tertib dan khusyu, banyak orang muslim yg baru pertama kali sholat walau mereka sudah lanjut usia, dan masih tersisa banyak yg duduk dirumah saja tanpa ikut shalat.. segala puji bagi Mu Wahai Allah…

Kemudian saat adzan Isya dikumandangkan, semakin banyak masyarakat berdatangan, mereka yg saat Magrib tidak datang mungkin merasa terpanggil untuk datang, juga diajak oleh teman temannya, maka para anak anak, pemuda pemudi, sampai yg sudah lanjut usia memenuhi masjid dan Masjid Annur tidak lagi bisa menampung jumlah mereka, bahkan ketua Kampung datang, dan para Imam dari wilayah kabupaten Kokoda Sorong Selatan pun berdatangan setelah mendapat info dari KH Ahmad Baihaqi bahwa saya akan datang di wilayah ini.

Mereka senang, Bangga, dan gembira, dengan lapang dada Ayahanda Putra Raja Tarof menyampaikan sambutan, bahwa sudah ratusan Tahun Kokoda tidak lagi dikunjungi para habaib, dan kini habib tiba bersama kita, acara diteruskan dg Maulid Dhiya’ullami, mereka semakin semarak dan gembira, lalu saya menyampaikan Tausiyah, mereka termenung, menangis, dan terharu, saat acara selesai pk 21.15 WIT, maka airmata masih mengalir diwajah mereka, berebutan gembira untuk bersalaman pun terjadi sebagaimana di Jakarta, mereka berdesakan maju untuk bersalaman dengan saya, setelah kesemuanya kebagian bersalaman, kami makan malam dirumah bapak Kadir Anggiluli, ia sangat membantu kami lalu kembali kerumah yg disediakan untuk beristirahat, kami beristirahat..

Pk 3 dinihari WIT, saya terbangun dan diantar KH Ahmad Baihaqi ke kamar kecil (toilet), konon itu adalah satu satunya toilet yg ada, dan sebagian mereka bersuci dan mencuci di sungai.

Kutulis laporan ini dg haru, kami dijaga oleh 6 orang penjaga, yaitu dua orang di depan, dua orang di pintu belakang, dan dua orang disamping rumah, demikian perintah ketua kampung, saya mengatakan agar tak perlu kami dijaga, namun mereka bertahan : “Kami menjaga hamba Tuhan, kami menjaga Tamu Allah, kami gembira”.

ImagePagi ini kami Insya Allah akan subuh di Masjid Annur, lalu makan pagi dan meneruskan perjalanan ke Nebes, wilayah yg juga pernah dikunjungi para habaib dari Gujarat yg berasal dari hadramaut Yaman, perjalanan kira kira 1 jam dg perahu motor kecil.. Insya Allah..

Pagi Kamis 28 januari 2009, subuh berjamaah yg cukup banyak dan merupakan subuh terbanyak setelah ratusan tahun hampir tak ada shalat Subuh di Masjid Annur, suatu hal yg menarik dan mengejutkan adalah hewan hewan yg berkhidmat pada kami, ketika saya keluar menuju Masjid untuk shalat subuh sungguh hati ini membatin : Wahai Allah, rumah ini tidak ada kuncinya, terbuka begitu saja hanya dilengkapi pengganjal pintu dari dalam dan luar, sedangkan di kamar ada Leptop dan benda benda elektronik berharga lainnya, dan para penjaga semua shalat subuh, kutititpkan pada Mu Wahai Allah..”, sepulang saya dari masjid saya kaget, di pos penjagaan depan rumah duduk dua ekor kambing yg bangun sambil duduk menjaga dengan kepala tegak, lalu seekor kambing lagi duduk siaga didepan pintu rumah sambil bersimpuh, tak ada orang bisa masuk kecuali harus menginjaknya lebih dahulu..

Saya terpana, sungguh jika sekilas merupakan hal biasa, namun jika difikirkan dengan logika, tak ada kambing berkeliaran di pagi buta, apalagi dua ekor duduk bersimpuh di pos Jaga yg kosong, dan satu di pintu rumah dg keadaan duduk bersimpuh dengan keadaan siaga, yaitu kepala terangkat, saya teringat Laba laba yg menjaga Rasulullah saw, dan teringat cerita nyata sahabat saya yg berdakwah ke Pulau Komodo , Nusa Tenggara, tidak ada orang yg datang ke Masjid, saat Maulid dikumandangkan maka tak satupun orang hadir, maka keluarlah rusa rusa liar dari hutan, berdatangan ke luar Masjid, dan banyak komodo bahkan Raja Komodo yg sudah 40 tahun tak pernah keluar dan terlihat, hewan sangat besar dan langka itu datang dan muncul bersimpuh di dekat masjid mendengarkan Maulid Nabi saw hingga selesai, masyarakat dan turis yg sedang di Pulau komodo berdatangan bukan ingin hadir maulid tapi kaget menonton Raja Komodo itu.

Demikianlah alam, mereka tunduk dan hormat pada Sayyidina Muhammad saw dan dakwah sang Nabi saw, teringat pula kisah seorang sahabat ra, yg ketika ia tersesat dalam dakwah setelah wafatnya Rasul saw, maka seekor singa besar datang, lalu sahabat Rasul saw itu bekata : Aku adalah Khadim (pembantu) Rasulullah saw..!, maka singa itu menunduk dan merendahkan kepalanya dan punggungnya sambil mengaum pelahan, seakan memerintahkan sahabat Rasul saw itu naik ke punggungnya, maka iapun naik, dan singa mengantarnya ke pemukiman terdekat. Sedemikian banyak riwayat Shahih lainnya akan hal ini.

Imagepk 7.30 WIT kami meluncur ke Nebes (Negara Besar), kira kira 90 menit dengan perahu kecil dari kokoda, mengunjungi wilayah yg cukup terpencil namun mayoritas muslimin, juga wilayah yg pernah dikunjungi para habaib terdahulu dan terdapat masjid tua Al Jihad pula disana, hadir pula menyambut kami Imam Dobak Bapak Aliman Gogoba dan Imam Kopdan Bapak Ahmad kokoba, kiri saya Ketua kampung Kokoda yaitu Bapak Rauf Biyawa, dan beberapa santri akan dibawa dari Nebes, Kokoda, Teminabuan, Bintuni dll, Insya Allah minggu depan mereka menuju Jakarta dg Kapal Laut bersama KH Ahmad Baihaqi. Kami juga sempat melewati dua masjid yg baru ada pancangnya yg akan dibangun di Nebes, kami berdoa.

Semalam kami sempat berjumpa dengan Imam Siwatori Bapak Muharam Namugur, beliau mengundang dan meminta kami kunjung Ke Siwatori, namun dengan sangat menyesal kami tak bisa, karena waktu dan jauhnya perjalanan yg mesti ditempuh 4 jam berjalan kaki dari Kokoda kw Siwatori, tidak ada angkutan dengan kecuali berjalan kaki.

ImagePerjalanan sungguh sangat berat, khususnya saat pulang, matahari panas terik hutan tropis menyorot tepat ke belakang kepala ini, maka sakit kepala saya mulai kambuh, Ketua Kampung Kokoda yg ikut dg kami memayungi saya dan saya menolak, biarlah sama sama dengan nya karena ia lebih sepuh, saya hanya bisa menutupkan rida (kain sorban) di kepala dan leher belakang demi matahari tidak terus menyoroti belakang kepala saya, yg memang terkena peradangan di otak belakang beberapa waktu berselang, saya menahan sakit terus sepanjang jalan karena obat obatan ditinggal di Kokoda, kami tiba di Kokoda pk 10.30 WIT, langsung menuju Teminabuan dengan Perahu Speed Boat selama 5 jam, saya sempat rebah tak berdaya di Speed Boat, dan setiba di Teminabuan pk 16.30 kami shalat Dhuhur dengan Asar Jamak, dan makan di sebuah restoran dan meneruskan pulang ke Sorong bersama Asri.

400 km dari kokoda ke sorong kami tempuh, 200 km dengan Speed Boat, 200 km dengan mobil, cukup membuat tubuh terasa hancur terkena hempasan ombak sungai, Laut, dan Jalanan hingga tiba di Sorong.

Laporan ini saya tulis di penginapan di Sorong Dinihari Jumat 28 Januari 2010, Esok Jumat siang pesawat Insya Allah membawa kami ke Makasar, untuk Menghadiri Majelis Majelis Besar di Makasar bersama Hb Mahmud Al Hamid di Makasar.

Jumat siang, 28 Januari 2010, kami sudah di Bandara Sorong, pelukan haru dan tangis keras KH Ahmad Baihaqi yg berat sekali berpisah dengan kami, ia akan meneruskan tugas ini sendiri, belum lagi ongkos membawa 30 santri ke Jakarta, dari Kokoda, Teminabuan, Nebes, Bintuni, dll. Saya akan coba membantunya dari Jakarta jika ada kelebihan dana akan saya kirimkan, belum lagi menghadapi orang tua murid yg barangkali tidak mudah begitu saja melepas kepergian anaknya kecuali dengan perjanjian berat.

Kami berangkat menuju Makasar dan tiba di Makasar sore, disambut oleh Hb Mahmud Alhamid, seorang penggerak dakwah di kota Makasar, usianya diatas saya beberapa tahun saja, namun semangatnya sangat berkobar menerobos wilayah yg hampir pudar dari gelombang dakwah Sang Nabi saw, beliau menyiarkan Maulid, Gasidah dll di Masjid Masjid Makasar yg hampir pudar dari hal hal yg berbau ahlussunnah waljamaah, semoga Allah swt mencurahkan keluhuran, kemudahan, dan kesuksesan pada perjuangan beliau di kota Makasar, amiin.

Saya tiba di Bandara Soekarno hatta sore Sabtu 29 Januari 2010, hati terus termenung dan risau, wilayah wilayah seluruh Indonesia bahkan dunia sangat butuh para penyeru untuk masuk dan memberi mereka kejelasan, mereka haus dan siap menanti kedatangan para Da’I, namun dilain fihak keterbatasan semangat, waktu dan dana yg membuat terhambatnya perluasan dakwah ini, tangisan airmata dan doa selalu untukmu wahai Kokoda, wahai Teminabuan, Wahai Nebes, Wahai Makasar, Wahai Denpasar, Wahai Jakarta, wahai seluruh wilayah barat dan timur, semoga Allah swt memberi kekuatan dan kemudahan pada hamba dhoif pendosa ini yg tertatih tatih berusaha dg segala kedhoifannya membenahi wilayah semampunya, juga semoga kemudahan dan semangat terhujankan kepada seluruh para Da’I dimuka bumi untuk bersama sama bangkit membenahi ummat di wilayahnya dan wilayah wilayah muslimin, amiin..

Kami baru mendapat kontak dengan KH Ahmad Baihaqi, beliau mengabarkan bahwa 15 menit setelah kami meninggalkan Kokoda, terjadi hujan deras, lalu panas sesaat, lalu hujan deras lagi, demikian hingga tiga kali berturut turut, hingga masyarakat berebutan mengambil air hujan.

Sementara itu di Masjid Attaqwa Teminabuan, masyarakat memenuhi Masjid waktu magrib hari itu karena menyangka saya akan hadir menyampaikan Tausiyah di Masjid tsb, mereka memenuhi masjid dan semua banyak membawa aqua untuk minta air doa, mereka kecewa karena saya sudah meninggalkan Teminabuan sore itu menuju Sorong…

Subhanallah.. Munzir pendosa telah meninggalkan mereka, namun Allah swt akan terus merahmat mereka… Amiin..

Rabu, 17 Februari 2010

cerita dari jamaah majelis Rasulullah tentang karomah habib Munzir bin fuad Almusawa

Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com. Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com. Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut.

Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..

pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)

lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,

bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..

maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..

beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .

bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum

ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..

ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..

betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..

ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)

demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!

kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..

demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..

maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..

ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..

demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..

maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,

demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..

Minggu, 14 Februari 2010

yang mau ikut maulid nabi Muhammad saw di monas

bagi para jamaah majelis nurul hasanah yang ingin menghadiri acara maulid nabi besar Muhammad SAW 26/2/2010 di monas harap berkumpul di depan rumah saudara Yusuf jam 05/30 dan brangkat sekitar jam 06.00 harap jangan ngaret di karenakan acara di mulai jam 07.00..supaya kita tidak ketinggala acaranya...

umat yang bercahaya di hari kiamat

Ummat Yang Bercahaya Di Hari Kiamat



قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنَّ أُمَّتِيْ يُدْعَوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ مِنْ آثَارِ اْلوُضُوْءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيْلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“ Sungguh ummatku digelari di hari kiamat sebagai cahaya yang terang benderang, dari bekas wudhunya, maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk memperluas bagian (yang disentuh air) pada anggota wudhunya , maka lakukanlah” (Shahih Bukhari)

Muslim yang palin utama

Muslim Yang Paling Utama



عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالُوْا ياَ رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ اْلِإسْلاَمِ أَفْضَلُ ؟ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

( صحيح البخاري )

Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Muslim manakah yang paling utama ?" Maka Rasulullah sahallallahu 'alaihi wasallam menjawab : " seseorang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lidah dan tangannya " ( Shahih Al Bukhari )

Akhir wasiat rasulullah kepada umatnya

Akhir Wasiat Nabi Muhammad saw Kepada Umatnya



عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمِنْبَرَ وَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَهُ مُتَعَطِّفًا مِلْحَفَةً عَلَى مَنْكِبَيْهِ قَدْ عَصَبَ رَأْسَهُ بِعِصَابَةٍ دَسِمَةٍ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ إِلَيّ َ، فَثَابُوْا إِلَيْهِ ثُمَّ قاَلَ : أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنَ اْلأَنْصَارِ يَقِلُّوْنَ وَيَكْثُرُ النَّاسُ فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ فاَسْتَطَاعَ أَنْ يَضُرَّ فِيْهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيْهِ أَحَدًا فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ .

( صحيح البخاري )

Dari Ibn Abbas radhiyallahu ;anhuma berkata : Nabi saw naik ke mimbar beliau saw, dan itu adalah majelis terakhir beliau saw sebelum wafat, beliau berselimut dg kain tebal dilibatkan pd kedua pundak beliau saw, dan kepalanya diikat dg kain berminyak dan menghitam sebab obat, lalu beliau mungucap Hamdalah dan memuji Allah swt, lalu bersabda : “wahai kalian, kemarilah padaku kesemua kalian”, maka para sahabat berdesakan kepada beliau saw, lalu beliau bersabda : “Amma Ba;du, sungguh wilayah ini adalah wilayah Anshar, dan mereka akan semakin sedikit dan ummat akan semakin banyak, maka siapapun pemimpin dari Ummat Muhammad saw yg bisa membawa keburukan pada seseorang (kaum), dan bermanfaat bagi orang (kaum) lainnya, maka terimalah kebaikannya dan maafkan kesalahannya” (Shahih Bukhari)

hak orang muslim terhadap muslim lainya

Hak seorang muslim terhadap muslim yang lainnya ada enam, yaitu : Memberi salam apabila bertemu, menghadiri apabila di undang, jika minta nasihat maka berilah nasihat, jika bersin mengucapkan ‘alhamdulillah’ maka jawablah dengan ‘yarkhamukallah’, jika sakit di jenguk, jika meninggal maka antarkanlah jenazahnya” [HR Muslim 4023]

Inilah enam hal yang menjadi kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya sesama muslim. Hak-hak dan kewajiban ini tidak terbatas hanya enam saja, sebagaimana diterangkan oleh ayat-ayat dan hadits-hadits yang jumlahnya cukup banyak. Dan diantara hak-hak tersebut adalah memberi nasihat kepada seorang muslim apabila ia memintanya. Hadits-hadits masalah ini banyak sekali. Dan Allah adalah dzat yang berhak memberikan taufik.

Jumat, 05 Februari 2010

beribu2 maaf karena kami sudah lama tidak mengupdate/memposting kegita majelis nurul hasanah......
.......anggota.......

Sabtu, 09 Januari 2010

Pada malam tatkala syeckh Ahmad membaca Al'Quran di makamRasulullah, dan Syekh ahmad sampai tertidur, lalu syekh ahmad bermimpi. Didalam mimpi syeh ahmad bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, 'didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya

2. Orang kaya yang mampu, tidak lagi menimbangkan rasa belas kasih kepada orang miskin.

3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan
tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka mampu melaksanakan.

4. Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT.

Demikian pesan Rasulullah kepada hamba,oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :

- Bersalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW.
- Janganlah bermalas-san sholat 5 waktu.
- Bershadaqoh dan berzakatlah segera, santuni anak yatim piatu.
- puasalah di bulan ramadhan dan jika mampu tunaikan ibadah haji.

Kamis, 07 Januari 2010

Jadwal Pengajian

Senin 11/01/2010...

Pengajian nurul hasanah insya allah akan di adakan di rumah teman kita yaitu saudara Esti yang bertempat di Rt 10, kami mohon bagi para jama'ah untuk menghadiri acara yang sangat mulia yaitu pengajian kita ini..
trimakasih atas perhatianya...

Jumat, 01 Januari 2010

gurah ternyata sakit juga

bada jum'at 1/1/2010 kami majelis nurulhasanah baru pertama kali nya melakukan gurah,,,, pertama x kami datang di tempat gurah yaitu yang bertempat di kosambi, hati kami berdebar-debar namanya juga baru pertama kali ya pasti berdebar-debarlah....bang hendar saja yang sudah pernah melakukan kayanya gerogi waktu di suruh maju pertama ubtuk di gurah, akhirnya ada teman kami yang berjiwa berani walaupun dia baru mencoba pertama kalinya yaitu saudara yudi...kami pun semua melihat bagaimana caranya gurah itu di lakukan, ternyata satu orang itu di taker satu suntikan, pertama satu buah cairan yang di masukan di suntikan lalu di setengah2 di taruh di sebelah lubang hidung kanan dan kiri, waduh pas cairan itu di masukan di lubang hidung kami terasa panas sekali di hidung, kepala kami, waduh pokoknya panas banget dah mpe gak bisa di rasain. abis itu cairan yang ada di dalam tubuh kami pun keluar misalkan nikotin, lendir2 gthu deh,, heheheh...
selama 1 jam,,
fungsi nya gurah yaitu untuk suara bagus dan bisa juga menyembuhkan penyakit2 yang ada di dalam tubuh,,,,

setelah gurah kami di larang minum es, gorengan dll minimal satu minggu,,,
waduh kira2 kuat gak ya...heheheh

doain ya kawand2 semua semoga kami gurah tidak sia-sia tapi memporeh hasil nya,,,amin..
yasudah gtu aja postingan Jum'at 1/1/2010..
wassalam